Promo
Promo Vaksin DBD
23 Nov 2023Lindungi Keluarga dari Bahaya Demam Berdarah
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan global yang serius, terutama di daerah tropis dan subtropis. Untuk lebih memahami DBD, berikut adalah beberapa poin penting yang perlu kita ketahui
DBD disebabkan oleh empat jenis virus dengue yang berbeda, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi virus dengue menjadi faktor utama yang menyebarkan penyakit ini kepada manusia melalui gigitannya.
Gejala DBD dapat berkisar dari yang ringan hingga yang parah. Untuk gejala ringan, seperti demam tinggi, nyeri otot dan sendi, serta sakit kepala parah, biasanya dapat ditangani di rumah dengan istirahat yang cukup, minum banyak air, dan penggunaan obat penurun demam sesuai anjuran dokter.
Namun, jika gejala semakin parah, seperti ruam kulit yang semakin meluas, peningkatan denyut jantung yang signifikan, serta mual, muntah, dan nyeri perut yang tidak tertahankan, segeralah bawa penderita DBD ke Rumah Sakit untuk penanganan medis yang intensif.
Yang membuat DBD sangat berbahaya adalah kemampuannya untuk berkembang menjadi bentuk yang lebih parah, yaitu Demam Berdarah Dengue Berat (DBDB). DBDB dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan trombosit (komponen darah penting), serta kerusakan organ yang berpotensi fatal jika tidak segera diobati. Oleh karena itu, DBD termasuk dalam kategori penyakit yang memerlukan perawatan medis segera.
Penting untuk dipahami bahwa DBD dapat menjangkiti siapa saja, tanpa pandang usia atau jenis kelamin. Anak-anak, dewasa, bahkan lansia bisa terinfeksi oleh virus dengue jika terpapar oleh nyamuk yang terinfeksi.
Pencegahan adalah kunci dalam mengatasi DBD, dan salah satu metode pencegahan yang paling efektif adalah melalui vaksinasi. Mari kenali vaksin DBD dalam upaya melindungi diri dan keluarga Anda dari penyakit ini:
Prinsip dasar kesehatan masyarakat selalu mengutamakan pencegahan daripada pengobatan. Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui 3M: Menguras, Menutup, Mendaur Ulang. Plus, juga termasuk menanam tanaman anti-nyamuk, memeriksa penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti-nyamuk, dan menjaga ventilasi rumah.
Dalam hal DBD, vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi. Vaksin membantu tubuh membangun sistem kekebalan yang kuat sehingga dapat melawan virus dengue jika terpapar.
Vaksin DBD yang telah diuji secara klinis telah terbukti efektif dalam mengurangi risiko penyakit DBD. Meskipun vaksin tidak menawarkan perlindungan 100%, tapi dapat mengurangi keparahan penyakit jika seseorang terinfeksi.
DBD adalah ancaman serius yang dapat menginfeksi siapa saja, termasuk anggota keluarga kita yang paling kita cintai. Vaksin DBD menjadi pilihan yang bijak dalam menghadapi penyakit ini.
Saat ini, terdapat dua jenis vaksin DBD yang tersedia di Indonesia:
Vaksin DENGVAXIA: Vaksin ini ditujukan untuk mencegah demam berdarah yang disebabkan oleh virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4. Vaksin DENGVAXIA direkomendasikan untuk anak-anak usia 9-16 tahun.
Vaksin QDENGA: Vaksin ini juga melindungi dari demam berdarah yang disebabkan oleh virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4. Target sasaran vaksin QDENGA adalah usia 6-45 tahun. Vaksin QDENGA telah mendapatkan izin edar dari Badan POM pada Agustus 2022.
Vaksinasi DBD biasanya aman dan dianjurkan untuk sebagian besar individu. Namun, ada beberapa kondisi atau kelompok yang perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mendapatkan vaksinasi. Beberapa kondisi yang perlu dipertimbangkan meliputi:
Kehamilan: Wanita hamil biasanya tidak disarankan untuk menerima vaksinasi DBD. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan apakah vaksinasi aman dalam kondisi ini.
Menyusui: Untuk ibu yang sedang menyusui, konsultasikan dengan dokter mengenai vaksinasi DBD. Dokter dapat memberikan panduan yang tepat sesuai dengan situasi individu.
Kondisi Medis Serius: Individu yang memiliki kondisi medis serius atau sedang dalam pengobatan tertentu perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima vaksinasi. Dokter akan menilai apakah vaksinasi aman dalam situasi ini.
untuk informasi & pendaftaran janji temu Dokter dapat menghubungi: